Zaman kita saat ini adalah era di
mana informasi berada di genggaman tangan kita. Kita memiliki kemudahan untuk
mengkases informasi berbagai hal. Namun, kita pun diserbu oleh berbagai berita
dan informasi yang tidak jelas sumbernya. Banyak issue bertebaran. Banyak hoax
beredar menjadi viral.
Bagaimana era informasi ini kita
sikapi ?
Setidaknya kita perlu memperhatikan firman Allah SWT :
يايها الذين امنوا اجتنبوا كثيرا
من الظن ان بعض الظن اثم و لا تجسسوا و لا يغتب بعضكم بعضا ....
“Wahai orang-orang yang beriman, JAUHILAH KEBANYAK PRASANGKA, sungguh sebagian prasangka itu adalah
dosa dan JANGANLAH KALIAN
MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG LAIN (TAJASSUS) dan JANGANLAH SEBAGIAN DARI KALIAN MENGGUNJING
SEBAGIAN YANG LAIN …..” (QS
Al-Hujurat ayat 12)
يايها الذين أمنوا ان جاءكم فاسق
بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبجوا على ما فعلتم ندمين
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada
kalian orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
(TABAYYUNLAH / KLARIFIKASI DAN VERIFIKASILAH) agar kalian tidak menimpakan
suatu mushibah kepda suatu kaum dengan kebodohan (tanpa mengetahui keadaan
sebenarnya), sehingga menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan itu” (QS Al-Hujurat
ayat 6)
Maka setiap berita dan informasi seyogyanya selalu ditelusuri lebih dahulu
dari mana sumber asalnya dan siapa yang meriwayatkannya sehingga sampai ke
kita.
Kita perlu bertanya kepada yang menshare informasi “dari mana sumbernya ?”
dan “dari mana rangkaian sanad penyampaiannya (periwayatannya) ?“
Ketika tidak jelas sumber dan rangkaian sanad penyampainnya, maka kita bisa
putuskan bahwa berita itu tidak shahih, bahkan cenderung maudhu’, cenderung
palsu dan hoax saja.
Selain itu, kita perlu pula memperhatikan apa yang dicantumkan di awal
shahih muslim :
كفى بالمرء
كذبا ان يحدث بكل ما سمع
“Cukuplah seseorang itu dikatakan pembohong ketika menceritakan segala hal yang
didengarnya”
Dalam konteks zaman kita ini, bisa kita katakan “cukuplah seseorang itu
dikatakan pembohong ketika ia menyebarkan, menshare semua berita dan informasi
yang dia terima tanpa melakukan klarifikasi dan verifikasi atas kebenarannya”
Semoga kita semua termasuk yang mendapatkan perlindungan Allah, diselamatkan
dari terjebak sebagai pembohong, diselamatkan dari berperilaku tajassus, dari
memberi gelar buruk kepada orang lain, dari ghibah, dari menyebar fitnah dan
dari olok-mengolok.
Wallaahu a’lamu bish shawaab
